Jangan Jadi Intelektual Selebriti
Jangan Juga Big Brain Small Impact
JANGAN sering ingin muncul di media massa atau di depan publik, nanti kita akan terjerembab jadi intelektual selebriti. Seorang intelektual publik harus tahu kapan dia muncul di depan publik, atau di media massa.
Banyak teman-teman IT di ITB mencak-mencak kepada Roy Suryo. Mereka menuding Roy tidak punya kompetensi. Mereka menilai Roy lebih sebagai seorang selebriti, karena Roy selalu berusaha tampil di setiap momen: infotainment, pencarian black box Adam Air, sampai penemuan lagu Indonesia Raya versi yang lain dari yang sekarang.
Namun, teman-teman di ITB hanya bisa ngomel-ngomel. Mereka jarang menuliskan pendapatnya ini di media massa. Ya akibatnya, Roy lah yang menguasai jagat opini per-telematika-an.
Mungkin benar Roy adalah intelektual selebriti, namun teman-teman ITB yang enggan jadi intelektual publik juga bisa kita golongkan ke dalam kaum Big Brain, Small Impact.***(bersambung...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar